Wah… tidak terasa sudah memasuki bulan maret,
maret identik dengan bulan saya (tidak bermaksud egois, tapi saya selalu
menganggapnya seperti itu), maret menjadi bulan perenungan sekaligus menata
banyak hal tentang hidup (ceile), tapi satu hal dalam hidup saya yang juga saya
tata di bulan ini adalah tentang jalan-jalan. Sedikit terlihat basi ya kalo
saya melulu bercerita tentang jalan-jalan, ah tapi saya menyukainya. Nah, di Maret ini ada satu hari libur yang
sepertinya serba tanggung, bagaimana tidak tanggal merah jatuh di hari rabu, itu artinya kalo saya mau jalan-jalan ke
luar kota harus ijin lebih lama, dan kalo mau sekedar jalan di seputar Lombok,
gak perlu nunggu tanggal merah juga setiap weekend pasti jalan. Nah berawal dari kegelisahan saya yang punya
waktu sehari,mikir punya mikir saya terfikir untuk coba create perjalanan ke
Pulau Sumbawa, lebih spesifiknya menyeberang ke Poto Tano,KSB. Tujuan saya hendak menyeberang lagi ke Pulau
Kenawa dan Pulau Paserang. Gayung bersambut
karena teman saya mengiyakan ajakan saya.
Jadilah hari itu tepat sehari sebelum keberangkatan kami ber 4
bersepakat akan jalan-jalan.
Nah kali ini saya hendak menulis cerita
perjalanan dengan Ferry ke daerah Sumbawa Barat. Sumbawa Barat ini terletak di ujung barat
Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Apabila kita berangkat dari Pulau Lombok kita harus naik transportasi
darat dari Mataram terlebih dahulu, Transportasi cukup beragam bisa menggunakan
Bus Umum, Kendaraan pribadi maupun travel.
Kami memilih menggunakan jasa carter mobil untuk mengantar kami ke
Pelabuhan Kayangan dengan harga Rp. 300,000/mobil. Waktu tempuh cukup cepat hanya 1 jam saja,ini
dikarenakan kami berangkat pagi hari pukul 04.00 Wita jadi diuntungkan karena
jalanan masih sepi. Pukul 05.15 Wita kami sudah memegang tiket Ferry yang akan
menyeberangkan kami ke Pulau Sumbawa.
Tiket Ferry dari Lombok-Sumbawa kami beli dengan harga Rp. 18,000. Waktu tempuh penyeberangan menyusur selat
Sumbawa ini sekita 1,5-2 jam. Kapal Ferry Belida dengan manifest penumpang yang
hanya sekitar 20 orang menyeberangi selat Sumbawa, lagi-lagi kami diuntungkan
karena ombak pagi lumayan cukup tenang.
Aktivitas kami pagi itu menikmati pemandangan pagi dari atas kapal,
kebetulan kami menyeberang pada hari di mana gerhana matahari dijadwalkan
terjadi. Hanya saja memang kami baru bisa
benar-benar melihat gerhana matahari sebagian (Solar eclipse) pada saat kami
sudah mendarat di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat sekitar pukul 08.23
Wita. Subhanalloh kami dapat melihat fenomena alam yang luar biasa ini dari ujung barat pulau Sumbawa.
Setelahnya kami menunggu kawan dari Sumbawa Besar yang akan mengantar kami muter-muter di pulau Kenawa dan Pulau Paserang. Namun karena kami rasa waktu kami terbatas, kami putuskan untuk menyewa perahu sendiri. Pas kami deal harga dengan boatman, kawan saya subhan baru tiba, so demi menjaga hubungan baik kami putuskan berangkat dengan perahu yang terpisah. Harga perahu yang kami sewa ini Rp. 500,000 untuk perjalanan ke kedua pulau, apabila hanya ke satu pulau saja di hargai Rp. 350,000. Boatman yang membawa kami bernama Arnold ntah nama asli ataukah nama panggung, dia orang Bima. Perawakannya tinggi dan hitam, namun orangnya lumayan baik karena mau kami minta untuk nemani kami cari spot bagus untuk snorkeling.
Setelahnya kami menunggu kawan dari Sumbawa Besar yang akan mengantar kami muter-muter di pulau Kenawa dan Pulau Paserang. Namun karena kami rasa waktu kami terbatas, kami putuskan untuk menyewa perahu sendiri. Pas kami deal harga dengan boatman, kawan saya subhan baru tiba, so demi menjaga hubungan baik kami putuskan berangkat dengan perahu yang terpisah. Harga perahu yang kami sewa ini Rp. 500,000 untuk perjalanan ke kedua pulau, apabila hanya ke satu pulau saja di hargai Rp. 350,000. Boatman yang membawa kami bernama Arnold ntah nama asli ataukah nama panggung, dia orang Bima. Perawakannya tinggi dan hitam, namun orangnya lumayan baik karena mau kami minta untuk nemani kami cari spot bagus untuk snorkeling.
Perjalanan dari Dermaga Tano menuju ke Pulau
Kenawa hanya sekitar 15 menit, dengan ombak yang sangat tenang, dan di kiri
kana nada gugusan pulau-pulau kecil.
Begitu tiba di dermaga Pulau Kenawa, kami sudah disuguhi pemandangan
yang sangat aduhai, Air jernih yang membentuk gradasi warna biru tua, hijau dan
pink kemerahan menjadi hal yang benar-benar kami kagumi, sementara di belakang
terlihat bukit menjulang yang rumputnya menghijau.
Doc. Pulau Kenawa, Sumbawa Barat
Doc.
Treking menuju ke puncak bukit
Puas
kita bermain-main treking menuju bukit, kita bisa langsung bermain-main di
pantainya, sejauh mata memandang pantai ini sangat indah. Kami rasa teramat sangat merugi bagi orang-orang yang sudah datang kesini
tapi tidak bermain air, jadilah saya dan kawan saya ber snorkeling ria. Dan di sela kami snorkeling, ada orang yang
asik bermain perahu kayu, kami menjadi tertantang dan ingin meminjam perahu
tersebut. Saya dan Mba Barkah akhirnya
belajar mendayung dengan perahu kayu, pada awal-awal kami belajar jangankan
mendayung belajar untuk naik ke perahunya saja susah minta ampun, ini karena
ukuran perahunya yang kecil memanjang sehingga butuh keseimbangan untuk dapat
menaikinya berdua. Kami belajar mulai
menaiki perahu, menjaga keseimbangan, mengantisipasi apabila air masuk ke
perahu dan kami tenggelam, belajar membalikkan perahu supaya tidak ada air yang
menggenangi dan terakhir yak kami sudah bisa mendayung perahu kecil ini
berkeliling pantai. Ohya, satu hal
disini kami mendayung menggunakan kedua tangan kami, hal ini karena menggunakan
dayung justru memberatkan kami. Belajar
menaiki perahu ini menjadi pengalaman istimewa bagi kami pasalnya kami bisa
menjadi lebih menghargai para nelayan, rupanya tidak mudah menjadi seperti
mereka. That’s it…..
Ohya,
untuk sekedar informasi saja, apabila hendak berlibur ke Pulau Kenawa ada
warung di tempat ini sehingga untuk darurat saat kita lapar bisa beli ditempat
ini. Akan tetapi akan lebih baik memang
membawa perbekalan sejak sebelum menyeberang, hal ini selain akan lebih hemat
plus untuk mengantisipasi apabila warung yang ada tidak buka. Namun sesekali bolehlah kita belanja di
warung milik inaq-inaq yang ada disana sekedar ngelarisin, apalagi kita
menggunakan berugak yang ada untuk tempat istirahat. It’s a must ya guys !!!
Sesuai
kesepakatan dengan Arnold si Boatman, pukul 12.30 an kami diantar menuju ke
Pulau Paserang. Pulau Paserang ini
menurut penuturan sang boatman berjarak
2x lipat dari pulau kenawa, jadi lama perjalanan menuju ke Pulau
Paserang sekitar 30 menitan. Untuk menuju ke Pulau Paserang ini kita akan
melewati pulau-pulau kecil, ada dua pulau yang saya ingat namanya pulau ular
dan pulau balong.
Doc.
Pulau Paserang
Sesampainya
di pulau Paserang, kami menuju ke satu berugak yang tidak berbayar. Sebagai informasi, di pulau Paserang ada
beberapa cottage yang bisa kita sewa, kalau menurut sumbernya harganya sekitar
Rp. 50,000/cottage. Dan di pulau ini kita tidak menemukan warung. Tapi melihat pantai di pulau ini lagi-lagi
kami kagum, bersih sekali dan untuk spot snorkeling disini masih cukup terjaga
karang dan banyak ikannya. Lebih baik
langsung turun snorkling sebelum nyesel. Sayangnya kami tidak membawa kamera
underwater ataupun go pro, jadi kami hanya menikmatinya saja sambil tetap
mengingatnya sebagai kenangan bahwa kami pernah berjumpa ikan-ikan lucu di
pulau ini.
Doc.
Cyrstal water pulau paserang
Puas
kami bermain-main di pulau Paserang, tibalah saatnya kami pulang dan mengakhiri
liburan kami. Namun, sebelum menyeberang
kembali ke dermaga Tano, sempatkan ya buat mengambil gambar di dermaga pulau
Paserang, dermaganya bersih, background pemandangannya bagus. Pesan saya buat orang
yang berkunjung ke pulau-pulau cantik ini, tetep jaga kebersihan ya guys.
Doc.
Melompat lebih tinggi di dermaga pulau Paserang
Pada
akhirnya kami diantar Arnold menuju ke dermaga Tano, dengan sebelumnya
mengantar beberapa kawan yang hendak menginap di pulau Kenawa. Tepat pukul setengah 5 sore kami tiba di
dermaga Poto Tano dan langsung kami beli tiket untuk jadwal penyeberangan pukul
17.00 Wita. Pas pukul 17.05 Wita Ferry
yang membawa kami kembali ke pelabuhan Kayangan, Lombok Timur. Perjalanan kami
sekitar 2 jam dan sampai dengan selamat di Kayangan, selanjutnya kami
menggunakan carteran menuju ke mataram dengan rate harga Rp. 300,000. Pukul 21.15 Wita kami sampai dengan selamat
di mataram.
Berakhir sudah petualangan kami hari ini, bagi kawans yang hendak liburan ke pulau ini tetap jaga kebersihan ya guys, plis nyampah itu gak kece. Keep Clean ,,,,,
Sayonara!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar