Jumat, 27 Agustus 2010

Sepenggal Kisah Yang Hilang

Apalagi yang harus ku ceritakan padamu kawan ?
Semua tlah habis untukmu
keremajaan dan kesombongan kita
Telah lenyap bersama kabut yang turun dari semesta bernama langit
Menyerupai hujan yang dulu

kau bebas menamakan ini dengan apa saja
bahkan dengan nama-nama jalan
tempat dulu kita sering singgah sebentar menertawakan kisah kita, lantas pergi

"jangan menoleh kebelakang, jika kau takut lupa jalan di depanmu!"
begitu selalu katamu menasehatiku

Kita selalu membicarakan itu
tak peduli angin teramat dingin
tak peduli bahwa kenangan teramat lekat dalam ingatan
sebelum kau benar benar peduli apa itu perpisahan

(Purwokerto, 2oo5)

Dilema Cintaku


Inilah tragediku ...
Mencintai yang tak bisa ku miliki
Memiliki yang tak bisa ku cintai
Hanya sebuah penyangkalan
Pelindung terbaik dari diriku yang mencinta
Sudah lama kurasakan itu semua
Sejak cinta meninggalkan ku sendirian
Tanpa bekas ....

Dan saat aku bertemu dengan yang ku anggap terunggul dalam hidupku
Selalu saja tanya itu mengusik, membuatku selalu meragu
Inikah yang dinamai jiwa berbelah ?
Tiada batas hingga semuanya berbatas
Meski batas itu bukankah batas yang sebenarnya

(jelajah isi jiwaku, Jogja 2008)